Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil, kinerja zakat, islamic income, equitable distribution ratio terhadap tingkat kesehatan bank. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah pembiayaan bagi hasil, kinerja zakat, islamic income, equitable distribution ratio sebagai variabel independen dan tingkat kesehatan bank sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2017. Teknik sampling yang digunakan adalah judgement sampling. Sampel yang terpilih sebanyak 5 bank. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen. Data sekunder dikumpulkan dengan menelaah laporan tahunan yang terdapat di website masing-masing bank periode 2012-2017, dan dilengkapi dengan sumber pustaka lainnya. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis dengan menggunakan software statistik yaitu program SPSS for windows version 23.0 IBM. Hasil analisis regresi linier berganda yang diperoleh persamaan Ŷ = -9779,60 - 0,050X1 +166,121X2 + 98,543X3 + 0,209X4. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolineritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokolerasi, sehingga model vii regresi yang diperoleh telah memenuhi persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) atau model regresi dengan estimasi yang tidak bias dan layak untuk memprediksi variable dependen. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R-square sebesar 0,599 artinya 59,9% variabel tingkat kesehatan bank dapat dijelaskan oleh variabel pembiayaan bagi hasil, kinerja zakat, islamic income dan equitable distribution ratio sedangkan sisanya 40,1% secara teoritis dapat disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti pembiayaan jual beli, pembiayaan sewa dan pembiayaan qard. Hasil uji t menunjukan bahwa variabel pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,493 > 0,05 dengan nilai thitung sebesar -0,695 > t(0,05/2; 25) sebesar -2,05954. Variabel kinerja zakat berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05, sedangkan nilai thitung sebesar 3,421 > t(0,05/2; 25) sebesar 2,05954. Variabel islamic income berpengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.286 > 0,05, sedangkan nilai thitung 1,090 < t(0,05/2; 25) sebesar 2,05954. Variabel equitable distribution ratio berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,031 > 0,050, sedangkan nilai thitung 2,289 > t(0,05/2; 25) sebesar 2,05954. Adapun secara simultan (uji F) menunjukan bahwa pembiayaan bagi hasil, kinerja zakat, islamic income, dan equitable distribution ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 11,843 > F0,05(3;25) sebesar 2,99. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambah jumlah sampel dan variabel independen sehingga hasilnya lebih akurat.