Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi yaitu untuk mengetahui atau menjelaskan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu profitabilitas, likuiditas, dan financial leverage sedangkan variabel terikat adalah perataan laba. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang digunakan, diperoleh 10 (sepuluh) perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan telaah dokumen yaitu data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan tahun 2014-2018. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program Software Program Services Solution (SPSS). Dari hasil pengolahan data dan analisis akuntansi diperoleh nilai maksimum variabel profitabilitas sebesar 92,10, likuiditas sebesar 1030,00, financial leverage sebesar 181,86, dan perataan laba sebesar 14,34. Nilai minimum variabel profitabilitas adalah sebesar 0,90, likuiditas sebesar 111,00, financial leverage sebesar 7,00, dan perataan laba sebesar -49,87. Nilai mean (rata-rata) variabel profitabilitas sebesar 10,9582, likuiditas sebesar 293,6150, financial leverage sebesar 71,6320, dan perataan laba sebesar -1,4882. Dari pengolahan data menggunakan SPSS 22.0 diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = -7,800 - 0,566X1 + 0,073X2 + 0,013X3 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regesi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap perataan laba dengan nilai thitung (-7,538) < ttabel (2,013) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap perataan laba dengan nilai thitung (4,407) > ttabel (2,013) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Variabel financial leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba dengan nilai thitung (1,294) < ttabel (2,013) dan nilai signifikansi sebesar 0,202 > 0,05. Hasil uji dari F hitung adalah 239,053 > F tabel (2,81) dan nilai signifikannya adalah 0,000 < 0,05 , maka dari itu dapat dilihat dari persamaan variabel bebas yakni profitabilitas, likuiditas, dan financial leverage secara simultan berpengaruh terhadap perataan laba. Hasil analisis Adjudted R Square sebesar 0,805. Hal ini berarti bahwa variabel komposisi profitabilitas, likuiditas, dan financial leverage memberikan sumbangan sebesar 80,5% terhadap perataan laba perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018, sedangkan sisanya sebesar 19,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model. Oleh sebab itu, disarankan kepada manajemen perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi untuk meningkatkan pengenalan produk dan kualitas barang agar menaikkan penjualan sehingga akan berpengaruh untuk menaikkan profitabilitas, serta mengelola sumber-sumber likuiditas dengan baik