Abstrak  Kembali
Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2019. Jakarta. Kata Kunci : Asimetri Informasi, Mekanisme Corporate Governance, Beban Pajak Tangguhan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Asimetri Informasi, Mekanisme Corporate Governance, dan Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel yang diteliti adalah Asimetri Informasi (X1), Dewan Komisari Independen (X2), Kepemilikan Institusional (X3), dan Beban Pajak Tangguhan (X4) sebagai variabel independen Manajemen Laba (Y) sebagai variabel dependen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel yang diteliti dengan cara menelaah dan menganalisis laporan keuangan. Teknik pengelolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, statistik deskriptif, dan analisis regresi logistik. Hasil pengelolahan data menggunakan SPSS versi 25 dan diperoleh persamaan regresi logistik Ln (EM/1-M) = -7,574 + 0,022 X1 + 1,597 X2 + 7,569 X3 + 233,508 X4 + e. Model regresi logistik tersebut dapat dijasikan vii sebagai alat yang benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal terhadap manajemen laba. Hasil penelitian menyatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan tingkat signifikansi 0,022 > 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan tingkat signifikansi 0,868 > 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.264 > 0,05. Hasil penelitian menyatakan menyatakan bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba dengan tingkat signifikansi 0,045 < 0,05. Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test signifikansi menunjukkan angka 0,485 > 0,05 atau yang berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Dengan kata lain dapat dikatan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya, dengan demikian H5 diterima. Hasil pengujian Cox an Snell’s R Square dan Nagelkerke R Square nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,435 atau 43,5% mengidentifikasikan bahwa variabel asimetri informasi, dewan komisaris independen, kepemilikan konstitusional, dan beban pajak tangguhan (variabel-variabel independen) mampu menjelaskan variabel manajemen laba (variabel dependen). Sedangkan sisanya sebesar 56,5z% dijelaskan oleh variabel lain. Atau jika dijelaskan oleh Cox and Snell R Square dapat dijelaskan bahwa variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 31,8% sementara sisanya 68,2% dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis memberikan saran yaitu penelitian ini sampel yang digunakan hanya perusahan-perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sebaiknya pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Indeks LQ-45 agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dan menarik.