Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas, profitabilitas dan leverage terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu Arus Kas, Profitabilitas dan Leverage sedangkan variabel terikat adalah Financial Distress. Pengukuran rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity (ROE) dan leverage menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel yang terpilih sebanyak 7 (tujuh) perusahaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan perusahaan. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Arus Kas memiliki thitung (2,077) > ttabel (2,037) dan nilai signifikansi 0,046 di mana nilai signifikansi 0,046 < 0,05 yang viii berarti bahwa Arus Kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress. ROE memiliki thitung (3,500) > ttabel (2,037) dan nilai signifikansi 0,001 di mana nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress. DER memiliki thitung (2,311) > ttabel (2,037) dan nilai signifikansi 0,028 di mana nilai signifikansi 0,028 < 0,05 yang berarti bahwa Leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress. Hasil uji F menunjukkan bahwa Arus Kas, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress dengan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,534, artinya 53,4% variabel Financial Distress dapat dijelaskan oleh variabel Arus Kas, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio sedangkan sisanya 46,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti Net Profit Margin (NPM), Current Ratio, Debt to Asset Ratio (DAR) dan Return on Assets (ROA). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel lain selain yang diteliti dalam penelitian ini, menambah tahun pengamatan dan menggunakan sampel dengan jenis perusahaan yang berbeda.