Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit pada KAP di wilayah Jakarta Timur. Dalam penelitian ini digunakan metode survei. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel independen yaitu independensi auditor dan profesionalisme auditor sedangkan variabel depeden yang digunakan adalah kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah 6 (enam) KAP di wilayah Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling dengan 44 (empat puluh empat) sampel auditor. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan meggunakan kuesioner. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan uji kualitas data, analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, dan analisis koefisien korelasi. Hasil analisis akuntansi menunjukan untuk variabel independensi audit menghasilkan poin 88%, untuk variabel profesionalisme auditor 88,2% poin, dan untuk variabel kualitas audit 87,8% poin ini menunjukkan variabel independensi auditor, profesionalisme auditor, dan kualitas audit memiliki kategori sangat baik yang berarti variabel independensi auditor, profesionalisme auditor, dan kualitas audit pada KAP di wilayah Jakarta Timur sangat baik. Hasil analisis model regresi linear berganda mendapatkan persamaan Ŷ = 0,616 + 0,324 X1 + 0,532 X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa kesalahan penganggu berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian model regresi ini telah memenuhi persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Hasil analisis koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,575 yang berarti variabel kualitas audit (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independensi auditor (X1) dan profesionalisme auditor (X2) sebesar 57,5% sedangkan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak diteliti. Hasil pengujian statistik t (parsial) menunjukkan nilai thitung 2,624 > t ( = 2,019 dan signifikansi t sebesar 0,012 < 0,05 yang berarti bahwa independensi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian H1 diterima. Hasil pengujian statistik t (parsial) menunjukkan nilai thitung 5,816 > t ( = 2,019 dan signifikansi t sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa profesionalisme auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian H2 diterima. Hasil pengujian statistik F (simultan) menunjukkan bahwa nilai Fhitung 30,117 > F 0,05( 2; 41) = 3,23 dan tingkat signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05, secara simultan variabel independensi auditor dan profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian H3 diterima. Hasil analisis koefisien korelasi parsial menunjukkan nilai korelasi parsial antara X1 dan Y sebesar 0,379 dan signifikansi sebesar 0,012 < 0,05 maka terdapat korelasi positif lemah dan signifikan. Hasil analisis koefisien korelasi parsial antara X2 dan Y sebesar 0,672 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka terdapat koefisien korelasi positif kuat dan signifikan. Dari penelitian ini disarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah dan memperluas sampel penelitian tidak hanya di wilayah Jakarta Timur agar memungkinkan memberikan hasil penelitian yang berbeda.