Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara BI Rate, inflasi, jumlah kantor cabang dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap tabungan mudharabah pada perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Dalam penelitian ini, menggunakan metode korelasional, dimana variabel yang diteliti adalah BI Rate, inflasi, jumlah kantor cabang dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen dan tabungan mudharabah sebagai variabel dependen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bank umum syariah. Adapun teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 2 perusahaan, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen, yang dimana menelaah laporan keuangan yang diambil dari web resmi perusahaan dari ke-2 perusahaan yang menjadi sampel dan teknik pengelolaan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi dan analisis regresi linear berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS 22.0 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda Y= 1.478.731,746 + 680.579,600X1 + 2.630.063,428X2 + 3.975,416X3 + -1.252.047,669X4, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas memiliki residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi yang diperoleh adalah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Analisis koefisien korelasi diperoleh sebesar 61%, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel BI Rate, inflasi, jumlah kantor cabang dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan variabel tabungan mudharabah adalah sangat kuat dan positif. Analisis koefisien determinasi dengan menggunakan Adjusted R Square menunjukkan bahwa variabel BI Rate, inflasi, jumlah kantor cabang dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat dijelaskan 61%, variasi variabel tabungan mudharabah, sedangkan sisanya 39% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, misalnya Non Performing Financing (NPF). Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh BI Rate terhadap tabungan mudharabah tidak terdapat pengaruh, dengan signifikansi sebesar 0,785 > 0,05, pengujian secara persial antara variabel inflasi terhadap tabungan mudharabah tidak terdapat pengaruh, dengan signifikansi sebesar 0,119 > 0,05. Pengujian secara persial antara variabel jumlah kantor cabang terhadap tabungan mudharabah terdapat pengaruh, dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Pengujian secara persial antara variabel financing to deposit ratio (FDR) terhadap tabungan mudharabah terdapat pengaruh, dengan signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Sedangkan berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan menujukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel BI Rate, inflasi, jumlah kantor cabang dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap tabungan mudharabah, dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas disarankan kepada bank umum syariah, yang menjadi sampel dalam penelitian, jika ingin memperoleh tabungan mudharabah yang meningkat, maka sebaiknya perlu lebih memperluas jaringan dengan membuka cabang di berbagai wilayah atau daerah yang belum terjangkau sebelumnya agar dapat meningkatkan pangsa pasar di Indonesia.