Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal, kinerja perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi) dan dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Populasi dari penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur (Sub Sektor Farmasi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis akuntansi, uji deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastis dan uji autokorelasi), analisis regresi linear berganda, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Variabel terikat yang diteliti adalah nilai perusahaan yang diproksikan melalui Price to Book Value. Sedangkan variabel bebas yang diteliti adalah Struktur Modal (DAR), Kinerja Perusahaan (NPM) dan Ukuran Perusahaan (Ln TA) sebagai objek peubah dan Perusahaan Manufaktur (Sub Sektor Farmasi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa Struktur Modal (DAR), Kinerja Perusahaan (NPM), Ukuran Perusahaan (Ln TA) dan Nilai Perusahaan (PBV) setelah dihitung dan dianalisis dengan bantuan program Software SPSS 23.0 dan Microsoft Excel, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Struktur Modal (X1) memiliki nilai thitung 4.058 > ttabel (0.025 ; 31) 2.039 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.025. Maka dapat diinterpretasikan bahwa Struktur Modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Selanjutnya, variabel Kinerja Perusahaan (X2) memiliki nilai thitung -5.945 < ttabel (0.025 ; 31) 2.039 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.025, maka dapat diinterpretasikan bahwa Kinerja Perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Selanjutnya, variabel Ukuran Perusahaan (X3) memiliki nilai thitung -8,937 < ttabel (0.025 ; 31) 2.039 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.025, maka dapat diinterpretasikan bahwa Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Hasil uji statistik F menunjukkan bahwa nilai Fhitung 94.835 > nilai Ftabel 0.05 (3:31) = 2.91 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Struktur Modal (DAR), Kinerja Perusahaan (NPM), Ukuran Perusahaan (Ln TA) dan Nilai Perusahaan (PBV) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.892, artinya 89.2% variabel Nilai Perusahaan (PBV) dapat dijelaskan oleh variabel Debt to Asset Ratio, Net profit Margin dan Ukuran Perusahaan sedangkan sisanya 10.8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti Debt to Equity Ratio dan Return on Asset. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lainnya dan menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak sehingga memungkinkan hasilnya lebih baik dari penelitian ini dan memperoleh hasil yang lebih maksimal.