Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap laba bersih pada perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel dalam penelitian ini adalah perputaran persediaan (X1), perputaran piutang (X2), dan laba bersih (Y). Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 5 (lima) perusahaan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu menelusuri laporan keuangan perusahaan pertanian tahun 2013-2018 melalui situs BEI (www.idx.co.id). Data diolah dengan menggunakan analisis akuntansi, analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil persamaan regresi linier berganda Y = 435,858 – 42,834X1 + 4,612X2. Hasil uji hipotesis (t) menunjukkan bahwa secara parsial perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih dengan tingkat signifikansi sebesar 0,078 > 0,05. Sedangkan variabel perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa secara simultan (F) perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,227 atau 22,7%. Hal ini berarti setiap perubahan laba bersih dijelaskan oleh variabel perputaran persediaan dan perputaran piutang sebesar 22,7%, sedangkan sisanya 77,3% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti perputaran kas, volume penjualan dan biaya produksi. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengganti maupun menambahkan variabel bebas yang dapat mempengaruhi laba bersih seperti perputaran kas, biaya produksi atau volume penjualan agar memberikan pengaruh yang signifikan, menambah tahun pengamatan penelitian dalam hal ini lebih dari 6 (enam) tahun, dan menggunakan sampel data dari industri selain pertanian.