Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah (kurs), jakarta islamic index (JII), usia reksadana, volume perdagangan reksadana terhadap nilai aktiva bersih reksadana campuran syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi, yaitu untuk menguji keterkaitan antar variabel yang dihipotesiskan. Variabel yang diteliti adalah kurs, JII, usia reksadana dan volume perdagangan reksadana sebagai variabel independen dan nilai aktiva bersih reksadana campuran syariah sebagai variabel dependen. Populasi penelitian adalah reksadana campuran syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgment sampling dengan sampel yang terpilih 6 (enam) reksadana campuran syariah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan perusahaan periode 2013-2018. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi dan analisis regresi linear berganda. Analisis akuntansi diperoleh hasil bahwa nilai minimum variabel Kurs sebesar 9,69, JII sebesar 589,75, usia reksadana sebesar 3,00, dan volume perdagangan sebesar 3,41. Nilai maximum variabel Kurs sebesar 14,68, JII sebesar 754,42, usia reksadana sebesar 18,00, dan volume perdagangan sebesar 183,54. Nilai mean variabel Kurs sebesar 12,8141, JII sebesar 672,7921, usia reksadana sebesar 10,8333, dan volume perdagangan sebesar 35,7453. Dari pengolahan data diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 48,715 – 8,080X1 - 0,038X2 + 7,488X3 + 2,458X4. Uji asumsi klasik yaitu uji normalitas residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heterokedastisitas, dan terjadi autokorelasi, maka model regresi yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimator (tidak BLUE). Terjadinya autokorelasi menyebabkan model regresi memiliki karakteristik sebagai berikut; model tak bias, sampel masih tetap konsisten, pemerkira tidak efisien, dan uji hipotesis kurang kuat. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,918, hal ini berarti variabel kurs, JII, usia, dan volume perdagangan mampu menjelaskan nilai aktiva bersih Reksadana Syariah sebesar 91,8%, sedangkan sisanya 8,2% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk ke dalam penelitian ini. Faktor-faktor lain seperti Inflasi, Suku Bunga BI, Indeks Harga Saham Indonesia, Return, dan lainnya. Hasil Pengujian hipotesis (uji t), menunjukkan bahwa kurs secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai aktiva bersih dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. JII secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai aktiva bersih dengan signifikansi sebesar 0,395 > 0,05. Usia reksadana secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai aktiva bersih dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Volume perdagangan menunjukkan bahwa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai aktiva bersih dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan Kurs, JII, Usia Reksadana, dan Volume Perdagangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang selain dalam penelitian ini, menambahkan tahun pengamatan dan menggunakan sampel dengan jenis perusahaan yang berbeda.