Abstrak  Kembali
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian terhadap produk rusak pada CV. Tomasu. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Adapun variabel yang diteliti adalah biaya kualitas yang diproksikan dengan biaya pencegahan dan biaya penilaian sebagai variabel independen dan produk rusak sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan CV. Tomasu. Data diambil dengan metode dokumentasi dengan 36 data observasi yang merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2014-2016 yang diperoleh dari CV. Tomasu. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi. Hasil pengujian melalui uji t secara parsial variabel biaya pencegahan memiliki nilai thitung > ttabel sebesar -3,165 < -1,680 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel biaya pencegahan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap produk rusak, sedangkan hasil pengujian Hasil pengujian terhadap variabel biaya penilaian memiliki nilai thitung > ttabel sebesar -2,227 < -1,680 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,033 < 0,05, hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel biaya penilaian berpengaruh negatif secara signifikan terhadap produk rusak. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kedua variabel independen tersebut yaitu biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap produk rusak dengan tingkat dengan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 6,570 > 2,40 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai R Square (R2) sebesar 0,285 atau 28,5% mengindikasikan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 28,5%, sedangkan sisanya 71,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas merupakan modal yang berharga daam rangka meminimalkan produk rusak yang terjadi pada CV. Tomasu. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya kualitas dengan produk rusak perlu diperhatikan bagi manajemen perusahaan dalam pencapaian kualitas produk yang lebih baik secara menyeluruh sehingga dapat meminimalisir produk rusak yang terjadi. untuk peneliti selanjutnya dianjurkan untuk menambahkan jumlah sampel yang akan diteliti, menambahkan periode waktu penelitiannya dan menambahkan variabel yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih memperkuat hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya.