Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, potensi kesulitan keuangan dan leverage terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti adalah ukuran perusahaan, potensi kesulitan keuangan dan leveragesebagai objek peubah dan “konservatisme akuntansi” sebagai objek pengamatan. Data sekunder dikumpulkan di Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresis Linier Berganda dengan menggunakan software SPSS versi 16.0. Sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang mempublikasikan laporan keuangannya dari tahun 2015-2017 sehingga ada 39 data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh secara parsial antara ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 1,321 dan nilai ttabel sebesar 1,68957 dengan signifikansi sebesar 0,195. Secara parsial potensi kesulitan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilaithitung sebesar 2,893 dan nilai ttabel sebesar 1,68957 dengan signifikansi sebesar 0,007. Dan Secara parsial leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilaithitung sebesar -1,166 dan nilai ttabel sebesar 1,68957 dengan signifikansi sebesar 0,252. Secara simultan ukuran perusahaan, potensi kesulitan keuangan dan leverage berasama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi dengan nilai Fhitung sebesar 3,897 dan nilai Ftabel 2,87 dan tingkat signifikansi sebesar 0,017. Sedangkan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variable terkait dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai R Square sebesar 0,250 atau 25%. Hal ini berarti bahwa 25 persen variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, potensi kesulitan keuangan dan leverage, sedangkan sisanya sebesar 75% konservatisme akuntansi dijelaskan oleh variabel atau sebab-sebab lain diluar model. Dalam penelitian ini perusahaan sampel mengalami penurunan leverage yang tidak begitu signifikan, sehingga perusahaan masih melakukan prinsip konservatisme akuntansi. Kedepannya diharapkan perusahaan dapat menurunkan tingkat leverage yang ada lebih tinggi lagi.