Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (opini audit, porsi kepemilikan saham publik, ukuran dewan komisaris, dan profitabilitas) perusahaan terhadap kelengkapan luas pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi. Variabel yang diteliti adalah Opini Audit, Porsi Kepemilikan Saham Publik, , Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas sebagai variabel bebas dan Kelengkapan Luas Pengungkapan laporan keuangan sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 6 perusahaan dengan penelitian 5 tahun sebagai total sampel 30 data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen, yaitu memperoleh data berupa Laporan Keuangan Tahunan 2012 dan 2016 dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), pengujian hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Analisis akuntansi diperoleh nilai maximum variabel opini audit, porsi kepemilikan saham publik, ukuran dewan komisari, profitabilitas dan kelengkapan luas pengungkapan laporan keuangan sebesar 1.00, 0.35, 0.67, 6.54, dan 0.62. Nilai minimum variabel opini audit, porsi kepemilikan saham publik, ukuran dewan komisari, profitabilitas dan kelengkapan luas pengungkapan laporan keuangan sebesar 0.00, 0.02, 0.20, 0.00, dan 0.43. Nilai mean opini audit, porsi kepemilikan saham publik, ukuran dewan komisari, profitabilitas dan kelengkapan luas pengungkapan laporan keuangan sebesar 0.5667, 0.2327, 0.4260, 0.4890, dan 0.5007. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 22.0 diperoleh persamaan regresi linear berganda ΔY= 0,542 + 0,126X1 + 0,038X2 + 0,213X3 + 0,249X4 + e yang diuji kelayakan asumsi normalitas residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Berdasarkan uji hipotesis secara parsial. Opini Audit berpengaruh positif terhadap kelengkapan luas pengungkapan dengan tingkat signifikan sebesar 0,004 > 0,05. Porsi Kepemilikan Saham Publik berpengaruh negativ terhadap kelengkapan luas pengungkapan dengan tingkat signifikan sebesar 0.213 < 0,05. Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif dengan tingkat signifikan 0.029 > 0.05. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kelengkapan luas pengungkapan dengan tingkat signifikan sebesar 0.037 > 0,05. Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan antara opini audit (X1), porsi kepemilikan saham publik (X2), ukuran dewan komisaris (X3), profitabilitas (X4) terhadap kelengkapan luas pengungkapan (Y) diperoleh Fhitung 6.424 > Ftabel (4,26). Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau bersama-sama faktor-faktor berpengaruh positif terhadap kelengkapan luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang diteliti.