Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan bagi hasil, Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Bonus Wadiah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Variabel yang diteliti adalah pendapatan bagi hasil, Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel independen dan bonus wadiah sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2017. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang terpilih sebanyak 5 bank. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis dengan menggunakan software statistik yaitu program SPSS for windows version 22.0 IBM. Hasil analisis regresi linear berganda yang diperoleh persamaan Ŷ = -35,938+ 2,190X1 - 0, 710X2 + 0,410 X3. Dimana ketika variabel X1, X2, dan X3 nilainya 0 maka total Y yang diperoleh cenderung menurun sebesar -35,938, ketika X1 mengalami kenaikan sebesar 1 maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 2,190 dan sebaliknya, ketika X2 mengalami kenaikan sebesar 1 maka Y akan mengalami penurunan sebesar 0, 710 dan sebaliknya, dan ketika X3 mengalami kenaikan sebesar 1 maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 0, 410 dan sebaliknya. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolineritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokolerasi, sehingga model regresi yang diperoleh telah memenuhi persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) atau model regresi dengan estimasi yang tidak bias dan layak untuk memprediksi variable dependen. Hasil uji t menunjukan bahwa variabel pendapatan bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap bonus wadiah, hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,050, dengan nilai thitung sebesar 5,792 > ttabel sebesar 2,055. Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bonus wadiah, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,007 < 0,050 dengan nilai thitung sebesar -2,935 < ttabel sebesar -2,055. Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap bonus wadiah, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,794 > 0,050, sedangkan nilai thitung 0,263 < ttabel sebesar 2,055. Adapun secara simultan (uji F) menunjukan bahwa pendapatan bagi hasil, Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultan berpengaruh terhadap bonus wadiah, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,050 dan nilai Fhitung sebesar 11,382 > Ftabel sebesar 2,980. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R-square sebesar 0,518 artinya 51,8% variabel bonus wadiah dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan bagi hasil, Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sedangkan sisanya 48,2% secara teoritis dapat disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti misalnya pendapatan margin murabahah, dana simpanan wadiah dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).