Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan sedangkan variabel terikat adalah manajemen laba. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel yang terpilih sebanyak 6 (enam) perusahaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan perusahaan. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis statistik deskriptif, analisis regresi logistik dengan menggunakan SPSS versi 20. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear logistik Tanda koefisien positif untuk variabel aset pajak tangguhan maka semakin tinggi aset pajak tangguhan semakin tinggi terjadinya manajemen laba dan begitu pula sebaliknya. Sedangkan tanda koefisien negatif untuk variabel beban pajak tangguhan maka semakin tinggi bebanpajak tangguhan maka semakin rendah terjadinya manajemen laba dan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial aset pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba sedangkan beban pajak tangguhan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba Namun, secara simultan aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat signifikansi secara parsial aset pajak tangguhan sebesar (0,035 < 0,050), dan tingkat signifikansi secara parsial beban pajak tangguhan sebesar (0,543 > 0,050). Namun, tingkat signifikansi secara simultan aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan sebesar (0,043 < 0,050). Nilai Uji Negelkerke R Square dapat dilihat pada kolom R, bahwa diperoleh nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,189 & nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,256 artinya 25,6% variasi variabel manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan sedangkan sisanya 74,45% dapat disebabkan oleh variabel lain seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, Discresioner Acrual, Perencanaan Pajak, dan Kepemilikan manajerial Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran bagi perusahaan, diharapkan tindakan earning management dapat mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan dalam satu periode. Laba (Net Income) dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melihat kelangsungan hidup perusahaan tersebut dan dapat dijadikan dasar pertimbangan pengambilan keputusan untuk periode yang akan datang.