Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis biaya produksi terhadap efektifitas pengendalian biaya produksi pada PT Top Intera Jaya Indonesia tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu biaya produksi, sedangkan variabel Y adalah efektivitas pengendalian biaya produksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan telaah dokumen. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis selisih bahan baku, analisis selisih tenaga kerja, dan analisis biaya overhead pabrik. Hasil analisis menyatakan bahwa selisih menguntungkan terjadi pada analisis varians bahan baku, varians tenaga kerja, dan varians overhead pabrik. Selisih menguntungkan varians bahan baku pada tahun 2014 terjadi sebesar Rp 665.100.000 (10%), tahun 2015 Rp 876.000.000 (12%), dan tahun 2016 Rp 1.257.800.000 (16%). Varians tenaga kerja PT Top Intera Jaya Indonesia tahun 2014 sampai 2016 juga mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp. 169.056.000 (20%), tahun 2015 sebesar Rp 213.292.800 (21%), dan tahun 2016 sebesar Rp 287.884.800 (21%). Varians overhead pabrik PT Top Intera Jaya Indonesia juga mengalami selisih menguntungkan pada tahun 2014 sampai tahun 2016. Varians overhead pabrik PT Top Intera Jaya Indonesia tahun 2014 terjadi sebesar Rp 570.626.000 (10%), tahun 2015 sebesar Rp 618.336.000 (10%), dan tahun 2016 sebesar Rp 764.794.000 (12%). Pengendalian biaya produksi PT Top Intera Jaya Indonesia mengalami selisih menguntungkan setiap tahunnya. Tahun 2014 biaya produksi PT Top Intera Jaya Indonesia mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp. 5.602.382.000 (32%), tahun 2015 sebesar Rp. 6.821.068.800 (35%), dan tahun 2016 sebesar Rp. 9.179.278.800 (40%). Selisih menguntungkan ini menurut bagian produksi disebabkan oleh penetapan biaya standar tahun sebelumnya, volume produksi, dan keadaan ekonomi Indonesia. Dalam hal ini penulis dapat menyimpukan bahwa Assisten Manager sudah efektif dalam mengendalikan biaya produksi. Peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya dilanjutkan dengan penelitian yang berbeda. Perbedaan ini terdiri dari variabel, tahun penulisan, rumus yang digunakan dalam analisis varians, dan tempat penelitian. Perbedaan ini yang akan melihat sejauh mana perkembangan penelitian yang dilakukan oleh penulis lain mengenai biaya produksi dan efektivitas pengendalian biaya produksi.