Abstrak  Kembali
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu biaya standar sedangkan variabel Y adalah pengendalian biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis selisih bahan baku, analisis selisih tenaga kerja langsung dan analisis selisih biaya overhead pabrik. Hasil analisis menyatakan bahwa selisih menguntungkan terjadi pada analisis selisih bahan baku, selisih tenaga kerja dan selisih overhead pabrik. Selisih menguntungkan bahan baku pada tahun 2014 terjadi sebesar Rp 1.071.252.021, tahun 2015 sebesar Rp 1.209.181.018, tahun 2016 sebesar Rp 1.576.076.138. Selisih tenaga kerja langsung tahun 2014 sampai 2016 juga mengalami selisih menguntungkan. Tahun 2014 biaya tenaga kerja langsung mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp 1.881.600.000, tahun 2015 sebesar Rp 2.352.000.000, dan tahun 2016 sebesar Rp 2.822.400.000. Selisih overhead pabrik tahun 2014 sampai 2016 juga mengalami selisih menguntungkan. Selisih overhead pabrik PT Tansri Gani Tahun 2014 terjadi sebesar Rp 156.955.569 , tahun 2015 sebesar Rp 169.341.401, tahun 2016 sebesar Rp 239.191.671. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa pengaruh penerapan biaya produksi PT Tansri Gani mengalami selisih menguntungkan (favorable) setiap tahunnya dengan rincian pada tahun 2014 biaya produksi PT Tansri Gani mengalami selisih menguntungkan (favorable) sebesar Rp 3.109.807.590, pada tahun 2015 biaya produksi PT Tansri Gani mengalami selisih menguntungkan (favorable) sebesar Rp 3.730.522.419, pada tahun 2016 biaya produksi PT Tansri Gani mengalami selisih menguntungkan (favorable) sebesar Rp 4.637.667.809. Hal ini menyimpulkan bahwa penerapan biaya standar sangat berpengaruh dalam mengendalikan biaya produksi karena manajemen dapat mengetahui lebih rinci penyimpangan-penyimpangan biaya yang terjadi pada perusahaan agar dapat dengan segera ditindaklanjuti. Peneliti berharap kepada perusahaan agar melakukan penetapan biaya standar dengan benar agar tidak mengalami selisih menguntungkan yang tidak stabil. Kondisi selisih menguntungkan yang tidak stabil tiap tahunnya pada PT Tansri Gani, seharusnya varians biaya produksi tetap mendapat pengawasan. Pengawasan dilakukan agar varians biaya standar dengan realisasinya tidak terlalu besar atau varians yang terjadi dapat diminimalisir sebaik mungkin.