Abstrak
Menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim yang terjadi dalam waktu tertentu. Siklus menstruasi sangat penting dalam sistem reproduksi wanita karena akan mempengaruhi
suatu rangkaian perubahan, akan tetapi banyak wanita yang mengalami gangguan siklus
menstruasi sehingga akan berdampak pada kesehatan. Gangguan siklus mentruasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas, anovulasi jangka panjang, gangguan
endokrin dan merokok. Asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan (protein, lemak, zat besi, kalsium)
dan tingkat stress dengan siklus mentruasi pada remaja putri di SMA PGRI 1 Kota Bekasi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 101 responden dengan teknik Purposive
Sampling. Asupan protein, lemak, zat besi dan kalsium diperoleh dengan menggunakan
metode food recall 2 x 24 Jam. Kuesioner dan wawancara yang digunakan adalah siklus
menstruasi dan tingkat stress DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Analisis yang
dilakukan menggunakan uji statistik Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki siklus menstruasi yang normal, asupan makro (protein, lemak) yang normal, asupan mikro (zat besi, kalsium) yang kurang dan
tingkat stress yang sedang. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara asupan (protein, lemak, zat besi, kalsium) dan tingkat stress dengan
siklus menstruasi (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
gangguan siklus menstruasi dapat dikurangi apabila asupan zat gizi yang dikonsumsi mencukupi kebutuhan remaja putri dengan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sumber dari (protein, lemak, zat besi, lemak) dan diharapkan untuk memperhatikan tingkat stress untuk pengelolaan diri.