Anemia merupakan masalah gizi di dunia dan masalah kesehatan utama yang terjadi di masyarakat yang sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia (Budiarti et al., 2021). Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 30% atau 2 milyar orang di dunia mengalami anemia. Prevalensi anemia di Indonesia, yaitu 21,7% dengan penderita anemia berusia 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 57% berusia 15-24 tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa anemia merupakan masalah gizi yang sering dialami oleh remaja. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pencegahan anemia pada siswi di SMP Negeri 1 Sepatan Kabupaten Tangerang sudah baik atau belum. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sepatan Kabupaten Tangerang dengan menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan teknik random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi yang bersekolah di SMP Negeri 1 Sepatan Kabupaten Tangerang. Sampel pada penelitian ini adalah siswi yang tercatat memasuki kriteria inklusi yaitu sebanyak 106. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan secara online menggunakan g-form pada bulan Juli 2023. Data penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil pada uji bivariat didapatkan bahwa variabel pengetahuan (Pvalue 0,012), sikap (Pvalue 0,004), dan peran orang tua (Pvalue 0,022). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan peran orang tua merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia.