Abstrak
Kualitas hidup yang rendah dapat berdampak pada munculnya penyakit degeneratif dan menurunnya produktivitas. Penurunan kualitas hidup juga berhubungan signifikan dengan angka kesakitan dan kematian. Individu dengan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan 2,75 kali lebih besar untuk memiliki kualitas hidup yang rendah. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien hipertensi sehingga faktor risiko tersebut dapat dikendalikan agar tidak terjadi penurunan kualitas hidup yang memperparah kondisi hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, aktivitas fisik, asupan lemak, dan natrium dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 88 responden yang terdiri dari pasien lansia usia >60 tahun yang terdata sebagai pasien hipertensi di Puskemas Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sampel ini didapat dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data dengan wawancara yang dibantu oleh kuisioner. Analisis data untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji statisik uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi lebih (43,2%), aktivitas fisik sedang (59,1%), asupan lemak kurang (53,4%), asupan natrium normal (88,6%), dan kualitas hidup baik (94,3%). Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara status gizi (0,495), aktivitas fisik (0,089), asupan lemak (1,000), dan asupan natrium (1,000) dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Kebayoran Baru (p>0,05).