Abstrak
Menurut International Diabetes Federation prevalensi diabetes melitus di dunia pada tahun 2021 yaitu sebesar 10,5%. Menurut Kementerian Kesehatan RI menunjukan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada usia ≥ 15 tahun sebesar 1,5%. Prevalensi diabetes melitus di DKI Jakarta sebesar 3,43%, di Jakarta Selatan tahun 2018 sebesar 3,74%. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui BPJS Kesehatan membentuk suatu program yaitu program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) untuk penyandang diabetes melitus agar penderita dan keluarganya dapat mengawasi kesehatan secara mandiri dengan patuh diet sehingga kadar gula darah akan terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kepatuhan diet dan kadar gula darah anggota aktif dan tidak aktif Prolanis diabetes melitus di Puskesmas Kelurahan Kramat Pela. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji mann whitney. Populasi dalam penelitian adalah penderita diabetes melitus yang terdaftar sebagai anggota Prolanis, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling sebanyak 50 responden. Variabel kepatuhan diet diukur menggunakan kuesioner kepatuhan diet yang diperoleh dari hasil wawancara food recall 2 x 24 jam dan variabel kadar gula darah sewaktu diukur menggunakan glucometer Accu Check. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan kepatuhan diet (p=0,000) dan kadar gula darah sewaktu (0,040) anggota aktif dan tidak aktif Prolanis diabetes melitus di Puskesmas Kramat Pela. Anggota aktif Prolanis lebih patuh dan terkontrol kadar gula darahnya dibandingkan dengan anggota yang tidak aktif Prolanis dengan perbedaan rata-rata skor kepatuhan anggota aktif yaitu 12 dan kadar gula darah yaitu 195 mg/dl, sedangkan skor pada anggota tidak aktif yaitu 8 dan kadar gula darah yaitu 206 mg/dl.