Remaja mengalami berbagai perubahan dalam masa peralihan dari anak- anak menjadi dewasa salah satunya perubahan sosial emosional. Pada masa ini remaja banyak mendapat tekanan dari interaksi dengan individu lain yang berada di sekitarnya sehingga menyebabkan stres psikososial. Perubahan emosi pada remaja dapat menimbulkan perilaku makan secara berlebih sebagai respon dari emosi atau perasaan negatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan stres psikososial dan perilaku emotional eating dengan status gizi siswa SMK Al-Makmur Jakarta Selatan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 128 siswa kelas XI dan XII SMK Al-Makmur Jakarta Selatan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling. Pengumpulan data stres psikososial menggunakan kuesioner Instrumen Penilaian Stres Psikososial (IPSP), data perilaku emotional eating menggunakan kuesioner Eating and Appraisal Due to Emotions and Stres (EADES), serta data status gizi menggunakan pengukuran berat badan dengan timbangan digital dan tinggi badan dengan microtoise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara stres psikososial (p-value = 0,520) dan perilaku emotional eating (p-value = 0,899) dengan status gizi siswa SMK Al-Makmur Jakarta Selatan. Diharapkan siswa dapat lebih memahami stres psikososial dan perilaku makan emosional serta mengenali tanda dan gejalanya.