Abstrak
Kontrasepsi IUD menjadi prioritas dalam pemilihan kontrasepsi, karena
kontrasepsi IUD sangat efektif, aman untuk kesehatan wanita usia subur dan aman
untuk penggunaan ibu yang sedang menyusui. Namun penggunaan KB IUD
mengalami penurunan Pada tahun 2021 ditemukan prevalensi penggunaan KB
IUD sebesar 5,5% dan pada tahun 2022 ditemukan prevalensi KB IUD sebesar
5,2% disebabkan ibu akseptor takut untuk pemasangan kontrasepsi IUD dan
adanya drop out dari akseptor IUD. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode
kontrasepsi Intra Uterine Device Pada Wanita usia subur di wilayah kerja
Puskesmas Wanasari tahun 2023. Desain yang digunakan adalah Cross Sectional.
Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas Wanasari. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Ibu akseptor KB sebanyak 19.230. Sampel penelitian
ini adalah akseptor KB di Puskesmas Wanasari berjumlah 137 responden dengan
menggunakan Teknik Purposive sampling yang memiliki kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi. Pengumpulan data melalui wawancara dengan alat ukur
kuesioner. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat
menggunakan uji Chi-Square. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara umur (pvalue <0,001), Pendidikan (pvalue 0,038), pengetahuan
(pvalue 0,001), sikap (pvalue <0,001), sumber informasi (pvalue 0,013), fasilitas
pelayanan Kesehatan (pvalue 0,006), dan dukungan suami (pvalue 0,002).
Penggunaan kontrasepsi IUD adalah pilihan yang efektif dan berkelanjutan untuk
mencegah kehamilan, dengan pentingnya konsultasi medis dan pemantauan rutin