Abstrak
Stigma publik terhadap orang dengan gangguan mental di kalangan masyarakat
Indonesia yang cenderung tinggi melibatkan sikap, pengetahuan, dan perilaku.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan
antara sikap terhadap perilaku dalam stigma publik, dan tidak adanya hubungan
antara pengetahuan terhadap perilaku dalam stigma publik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh antara sikap-sikap negatif dan pengetahuan kesehatan
mental terhadap perilaku toleransi atas inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya.
Terdapat 224 Warga Negara Indonesia berusia 18 tahun keatas yang menjadi
partisipan penelitian ini. Partisipan diminta untuk mengisi tiga instrumen
penelitian, yakni Community Attitude toward Mentally Illness ? Short Form (2020)
dengan Cronbach?s α 0,578, Mental Health Knowledge Schedule (2010) dengan
Cronbach?s α 0,742, dan Reported and Intended Behavior Scale (2011) dengan
Cronbach?s α 0,868. Berdasarkan hasil uji hierarki regresi dengan IBM SPSS 23
ver for Windows didapatkan pengaruh sikap terhadap perilaku sebesar 17,8% (R
2
= 0,178) dan peningkatan pengaruh sebesar 5,4% (R
2 Change = 0,054) antara sikap
dan pengetahuan terhadap perilaku menjadi 23,1% (R
2 = 0,231), dimana 76,9%
lainnya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak peneliti ketahui. Sikap
memberikan efek negatif signifikan terhadap perilaku (β = -0,240, p < 0,001), dan
terjadi penurunan nilai ketika diinteraksikan dengan pengetahuan (β = -0,210, p <
0,001). Sementara pengetahuan memberikan efek positif signifikan terhadap
perilaku (β = 0,203, p < 0,001). Penelitian ini menerima Hipotesis Alternatif (Ha)
dan menolak Hipotesis Nol (H0). Limitasi juga dibahas dalam penelitian ini.