Abstrak
Ada berbagai macam pendapat dalam masyarakat tentang perajahan tubuh (tato). Bagi sebagian orang, tato adalah seni, bagi sebagian lainnya tato adalah ekspresi diri seseorang, sedangkan bagi yang lain tato adalah hal negatif karena merepresentasikan keberanian dan kejawaraan. Seiring perkembangan zaman, pola pikir masyarakat terhadap tato mengalami perubahan. Saat ini tato dianggap simbol gaya hidup modern, jauh dari kesan kriminal. Komunitas-komunitas pengguna tato pun mulai bermunculan, salah satunya adalah Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ). Mayoritas anggota KPJ memiliki tato ditubuhnya dengan beraneka motif atau gambar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami cara pandang kelompok penyanyi jalanan melihat tato sebagai media untuk mengekspresikan diri.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara, dan penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif. Objek dari penelitian ini adalah anggota KPJ Bulungan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan diketahui bahwa Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Bulungan memandang tato sebagai: media untuk mengekspresikan diri dan tato merupakan karya seni, Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Bulungan memaknai tato sebagai: lambang gairah, cinta, keindahan, kekuatan, kedamaian, kebahagiaan, keluarga dan persahabatan yang terus terjalin, kemurnian, harapan, kekuatan, keajaiban, kreativitas, dan keanggunan, dan Tato yang dimiliki ketiga informan di dalam penelitian ini merupakan refleksi diri para informan.