Pada era saat ini, Film mengenai keluarga sudah banyak tayang di Indonesia. Namun Film Noktah Merah Perkawinan berbeda dengan film lain yang dimana film ini memberikan edukasi mengenai dunia pernikahan. Sebuah perilaku asertif yang tergambarkan pada keluarga merupakan salah satu aspek bagaimana komunikasi keluarga berjalan dengan baik, hal ini dapat menyebabkan sebuah ketahanan keluarga yang semakin kokoh. Penelitian ini mengkaji bagaimana sebuah perilaku Asertif pada sebuah keluarga yang dimana hal tersebut merupakan aspek penting dalam komunikasi keluarga untuk menjaga sebuah ketahanan keluarga. Namun pada film ini, ditayangkan pemain utama belum menerapkan sebuah perilaku Asertif dengan baik pada hubungan keluarga nya. Seiring berjalan nya konflik pada film, Pemain perlahan mengerti arti dari pentingnya komnikasi Asertif sehingga membentuk Ketahanan Keluarga nya. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme sebagai landasannya, kemudian penelitian ini menggunakan konteks komunikasi keluarga dengan turunannya teori Asertif dan Ketahanan Keluarga Konsep pendukung meliputi konsep komunikasi Keluarga. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus dan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu wawancara, observasi data, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitiu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Film Noktah Merah Perkawinan memberikan Edukasi melalui media Film. Edukasi mengenai pentingnya sebuah perilaku Asertif pada sebuah hubungan keluarga. Pada implementasi perilaku Asertif tersebut menghasilkan sebuah hubungan harmonis dan hubungan yang lebih jujur dan terbuka. Pada film ini menayangkan point penting hasil dari penerapan perilaku Asertif dalam menjaga sebuah Ketahanan Keluarga.