Film merupakan media massa yang digemari saat ini. Film memiliki berbagai genre salah satunya yang menjadi sorotan adalah drama, seringkali melalui tayangan film memuat berbagai pesan dan makna yang disampaikan. Drama The Glory Season 1 merupakan drama korea yang menyajikan kisah menarik dan memiliki tanda simbolik mengenai bullying di dalam adegannya. Dengan demikian, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana representasi bullying dalam tayangan The Glory Season 1 episode 1-3. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori representasi dan teori pendukung konstruksi realitas sosial dengan menggunakan metode penelitian semiotika Charles Sanders Pierce. Analisis ini menggunakan konsep triadik yang saling berhubungan antara tanda, objek dan interpretant. Ketiganya akan menghasilkan suatu analisis mengenai konsep apa saja yang terwakilkan dalam suatu scene. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara pengamat psikologi, dokumentasi dan studi pustaka. Pemilihan media berupa film bergenre drama, unit analisis tayangan drama The Glory Season 1 episode 1-3 dan unit pengamatannya yaitu scene dalam tayangan The Glory Season 1 episode 1-3 dengan jumlah 4 scene. Dalam proses analisis data menggunakan analisis teks dan konteks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis scene drama The Glory Season 1 episode 1-3 menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce dengan konsep triadiknya yaitu reprasentamen seperti ekspresi menangis, rintihan dan jeritan. Objek yang ditunjukkan melalui icon seperti visual cengkraman tangan, simbol luka bakar panas dan interpretant bahwa korban merasa tersiksa baik secara fisik, mental dan lainnya. Bullying tergambarkan dalam bentuk penyiksaan berupa tamparan (fisik) melontarkan kata yang tidak pantas (verbal) dan mencium secara paksa (seksual). Drama The Glory season 1 ditayangkan melalui media baru Netflix yang diharapkan mampu menjadi media untuk mengedukasi mengenai bullying yang sampai saat ini masih sering terjadi.