Abstrak
Musik dangdut merupakan salah satu genre musik yang paling populer di
Indonesia. Jenis musik ini tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa tetapi juga
oleh anak-anak dan remaja. Selain itu, tidak hanya orang Indonesia sendiri, tetapi
juga orang luar Indonesia yang menyukainya. Setelah perkembangan musik
dangdut di Indonesia, bahwa dangdut menimbulkan banyak kontroversi,
misalnya persepsi tentang ponografi. Suatu lirik dalam lagu berkaitan erat
dengan situasi dan isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Lagu dapat
memberikan pesan tidak tertulis yang dijadikan acuan sebagai tanda untuk
berinteraksi dalam menyikapi arti pesan tersebut. Disamping itu, makna yang
terkandung di dalam pesan tersebut juga bisa mempengaruhi. Analisis resepsi
terhadap lagu bisa menjadi indikator bagaimana khalayak memaknai sebuah lagu,
memahami arti pesan yang disampaikan, serta mengetahui pengaruh-pengaruh
yang mungkin saja ditimbulkan.
Analisis resepsi merupakan analisis yang mencoba memberikan makna
atas pemahaman dan mengkaji secara mendalam proses aktual di mana wacana
media diasumsikan melalui praktek wacaba dan budaya khalayaknya. Dalam
teori ini, teks media bukanlah makna yang melekat pada teks tersebut, tetapi
makna yang diciptakan dalam interaksinya antara khalayak (pendengar,
penonton, atau pembaca) dan media.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
deksriptif, yaitu jenis penelitian yang membuat deskripsi secara sistematis,
faktual dan aktual tentang fakta-fakta resepsi mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Pamulang menggunakan teori resepsi. Data penelitian dikumpulkan
melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, serta studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis Stuart Hall,
ada tiga posisi khalayak sebagai bentuk resepsi terhadap lagu ?jagung rebus?,
yaitu posisi dominan, negoisasi dan oposisi. Khalayak merupakan orang dengan
kepekaan sastra dan linguistik, sehingga dapat memberikan resepsi kritis
terhadap lagu yang menjadi objek penelitian. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi khalayak terhadap pemaknaannya adalah faktor pandangan hidup
masing-masing reseptor. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian dan
studi media mengenai khalayak sehingga lebih bervariasi.