Permasalahan dengan orang tua berdampak negatif pada anak di masa dewasa awal sehingga untuk mengurangi dampak negatif tersebut diperlukan kesediaan anak untuk memaafkan orang tuanya. Penelitian sebelumnya menunjukkan intellectual humility dapat menurunkan rasa permusuhan dan empati dapat meningkatkan sikap memaafkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran intellectual humility dan empati dalam memprediksi forgiveness pada dewasa awal yang mengalami konflik dengan orang tua. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Penelitian ini melibatkan 209 orang (18 laki-laki dan 191 perempuan, M = 21,56; SD =1,57). Peneliti mengukur intellectual humility, empati, dan forgiveness menggunakan Transgression-Related Interpersonal Motivations Inventory?18, Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS) dan Interpersonal Reactivity Index. Hasil penelitian didapatkan bahwa intellectual humility dan empati secara bersama-sama dapat memprediksi forgiveness pada dewasa awal (F (2, 206) = 18,429; R2 = 0,152; p<0,001). Intellectual humility ( = 0,311; p<0,001) dan empati ( = 0,143; p<0,05) berperan positif dalam memprediksi pada dewasa awal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa intellectual humility dan empati yang tinggi dapat mendorong forgiveness yang tinggi pada dewasa awal yang mengalami konflik dengan orang tua.