Abstrak
Individu menjalani hubungan cinta untuk dapat merasakan kasih sayang dan mengembangkan karakter yang ada di dalam dirinya. Dalam kehidupan ini, cinta dapat membantu seorang individu untuk meningkatkan resiliensi sehingga tidak mudah disakiti oleh orang lain, terutama dalam mempertahankan hubungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang terdapat di antara cinta terhadap resiliensi dewasa awal dalam menjalin hubungan berpacaran. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan pendekatan kuantitatif melalui survei dengan instrument berupa kuisioner yang paling tepat digunakan kepada 298 responden. Kriteria yang digunakan adalah perempuan atau laki?laki berusia 18 hingga 40 tahun berdomisili di Jabodetabek dan yang pernah atau sedang menjalin hubungan pacaran. Dalam pengujian resiliensi, peneliti menggunakan Salamah menggunakan modifikasi pada alat ukurnya Connor dan Davidson yaitu skala resiliensi Connor dan Davidson (2003) sedangkan dalam pengujian cinta, peneliti menggunakan skala yang dikembangkan oleh Sternberg (2004). Metode sampling yang digunakan adalah dengan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara cinta terhadap resiliensi pada individu yang menjalin hubungan pacaran dengan lawan jenis. Nilai koefisien yang ditemukan adalah sebesar 0.402 dengan nilai yang positif dimana hasil sig. menunjukkan angka 0.000 < 0.05. Melalui nilai tersebut, maka para individu dapat memperhatikan rasa cinta yang diberikan untuk menguatkan bentuk resiliensi di dalam dirinya ketika menjalin hubungan pacaran.