Abstrak
Literasi kesehatan sampai saat ini masih menjadi masalah, baik di negara berkembang maupun negara maju. Sebanyak 64,6% penderita hipertensi di Turki menunjukkan tingkat literasi yang tidak memadai, di Inggris sebanyak 28,5% penderita hipertensi memiliki literasi kesehatan yang rendah. Sedangkan di Indonesia, penelitian terkait literasi kesehatan masih terbatas dan sukar menemukan penelitian yang terpublikasi terutama pada kelompok penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan literasi kesehatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Tajur Tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien hipertensi di Puskesmas Tajur dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah sebanyak 134 responden sebagai sampelnya. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Juli - Agustus 2023 menggunakan instrumen kuesioner yang dilakukan dengan wawancara. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan paling banyak responden yang memiliki literasi cukup (57,5%) dengan usia > 45 tahun (95,5), jenis kelamin perempuan (64,9%), tingkat pendidikan tinggi (61,2%), pendapatan < UMR (76,1%), tidak bekerja (59,7%), dukungan keluarga rendah (52,2%), dan akses pelayanan kesehatan terjangkau (73,9%). Hasil penelitian bivariat menunjukkan hubungan variabel antara tingkat pendidikan (p-value = 0,008), pendapatan (p-value = 0,001), status pekerjaan (p-value = 0,021), dan dukungan keluarga (p-value = 0,028) dengan variabel literasi kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan, pendapatan, status pekerjaan, dan dukungan keluarga. Diharapkan bagi keluarga penderita hipertensi dapat memberikan dukungan berupa menemani, mengawasi, mendukung, dan membimbing pasien hipertensi dalam memahami terkait penyakit hipertensi