Anemia merupakan penyakit dimana kondisi tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Remaja putri menjadi salah satu kelompok yang rawan menderita penyakit anemia, anemia pada remaja putri (rematri) akan berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah dan nantinya akan berisiko anemia saat sudah menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal. Prevalensi anemia pada remaja hampir merata di dunia, yaitu berkisar 40-88% (WHO, 2018). Menurut WHO sekitar 25-40% remaja putri di Asia Tenggara menderita anemia tingkat ringan sampai berat, angka kejadian anemia pada remaja putri di negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri (Kaimudin et al., 2016). Populasi yang diambil pada penelitian ini yaitu remaja putri kejuruan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), Akuntasi dan Keuangan Lembaga (AKL), dan Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara pengetahuan, aktivitas fisik, konsumsi Fe, dan vitamin c dengan kejadian anemia pada remaja di SMK Bangun Nusantara Kota Tangerang. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah dengan pendekatan analitik kuantitatif menggunakan studi Cross Sectional dengan jumlah sampe 72 responden. Pengumpulan data melalui angket, pengecekkan kadar hemoglobin, dan wawancara dengan lembar Form IPAQ versi Short-Form dan lembar Form FFQ (Food Frequency Quesionare). Pengumpulan data pada bulan Mei-Agustus tahun 2023. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji bivariat menunjukkan variabel pengetahuan (pvalue 0,393), aktivitas fisik (pvalue 0,005), vitamin C (pvalue 0,711), zat besi/Fe (pvalue 0,580). Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya anemia pada remaja putri dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengonsumsi suplemen zat besi/Fe.