Abstrak
Masa Remaja adalah fase pembentukan identitas dan juga masa pembentukan identitas religiusitas. Dan selama pembentukan identitas religiusitas juga berhubungan dengan tingkatan well being pada remaja, dan pada penelitian kali ini kesejahteraan dioperasionalisasikan oleh sebutan subjective well being. Subjective well-being (SWB) merupakan aspek terpenting dalam perkembangan pada psikologi remaja. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui korelasi status identitas religiusitas dengan subjective well being. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasi data yang terdiri dari variabel identitas religiusitas dan subjective well being menggunakan alat ukur utrecht management identity scale versi Indonesia yang terdiri dari 3 model, yaitu 5 item pernyataan pada komitmen, 5 pernyataan pada eksplorasi dan 3 pernyataan pada pertimbangan dengan komposisi, cronbach tingkat komitmen pada 0.945, eksplorasi mendalam pada 0.836 dan pertimbangan kembali 0.957 dan subjective well-being berupa SWLS dengan reliabilitas 0.812 dan positive affect and negative affect dengan positive affect memiliki reliabilitas sebesar 0.836 dan afek negatif yaitu 0.818. Hal ini menunjukan bahwa, skala-skala ini memiliki reliabilitas yang baik. Hasil studi ini menunjukan bahwa, komitmen dan eksplorasi mendalam berkorelasi positif signifikan dengan kepuasan hidup dan komitmen berhubungan signifikan positif dengan afek positif dan pertimbangan kembali berkorelasi negatif dengan subjective well-being. Dan pada studi ini ditemukan hubungan signifikan positif antara status identitas religiusitas dengan subjective well being dan korelasi koefisien sebesar 0.347 (p<0.001). Pada studi ini diperoleh mayoritas remaja akhir telah mencapai status identitas achievement.