Abstrak
Sebuah pencapaian hidup merupakan keinginan bagi setiap individu. Keinginan-keinginan yang diharapkan untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan hidup. Setiap individu pasti memiliki target dan tujuan dalam hidupnya, baik sebuah keinginan maupun kebutuhan. Seseorang akan merasa bahagia saat target dan tujuanya berhasil dicapai, sebaliknya seseorang bisa menjadi tidak bersemangat saat apa yang didapatkan tidak sesuai tujuan dan harapan. Di masa pandemi seperti ini menyulitkan setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak orang yang tidak bisa menerima apa yang terjadi karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kesehatan yang terancam, pendidikan yang terganggu, hingga kehilangan dan tidak mendapatkan pekerjaan. Syukur adalah salah satu cara agar seseorang mampu menerima apa yang didapatkan. Syukur merupakan bentuk nilai positif, dengan bersyukur seseorang menjadi mampu untuk menerima apapun yang telah diberikan kepadanya. Syukur juga menjadi salah satu faktor individu mampu merasakan kualitas hidup yang baik, kebahagiaan, bahkan kepuasan dalam hidupnya. Ketika seseorang bersyukur, maka akan meningkatkan kepuasan untuk hidupnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah hubungan antara Gratitude dengan Life Satisfaction pada dewasa awal saat masa pandemi Covid-19. Responden pada penelitian ini berjumlah 153 orang. Penelitian ini dilakukan menggunakan insidental sampling subyek penelitian ini dilakukan pada dewasa awal, bekerja atau pengangguran dengan menggunakan alat ukur Gratitude yang dikemukakan oleh Rusdy (2016), Life Satisfaction yang dikemukakan oleh Diener,dkk (1985), analisa data menggunakan analisa data IBM SPSS versi 23.00. Maka didapatkan hasil yang tidak signifikan pada Gratitude dengan Life Satisfaction sebesar 0,083 ( P > 0,05 Sehingga tidak adanya hubungan antara Gratitude dengan Life Satisfaction.