Abstrak
Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada usia remaja adalah gizi kurang dan gizi lebih. Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi remaja akan menyebabkan remaja rentan terhadap gizi kurang dan gizi lebih. Dampak gizi kurang adalah dapat menyebabkan terganggunya kemampuan belajar kognitif, serta konsentrasi belajar menurun. Dampak dari gizi lebih yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti sindrom metabolik yaitu diabetes melitus, dislipidemia, hiperurisemia dan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketahanan pangan, sosial ekonomi, dan tingkat kecukupan gizi dengan status gizi remaja di SMAN 6 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data status gizi diperoleh dari parameter IMT/U, data ketahanan pangan diperoleh dari metode IDDS, data sosial ekonomi diperoleh dari kuesioner tertutup, dan tingkat kecukupan gizi menggunakan recall 2x24 jam. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 151 orang, pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi (p=0,030), namun tidak ada hubungan antara ketahanan pangan dengan status gizi (p=0,608), tidak ada hubungan antara pendapatan total keluarga dengan status gizi (p=0,719), tidak ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan status gizi (p=0,937), tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status gizi (p=0,643), tidak ada hubungan antara pendidikan terakhir ayah (p=0,156), tidak ada hubungan antara pendidikan terakhir ibu (p=0,451), tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dengan status gizi (p=0,719), tidak ada hubungan antara lemak dengan status gizi (p=0,317), tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan karbohidrat dengan status gizi (0,660). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi, dan tidak ada hubungan antara ketahanan pangan, sosial ekonomi, tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan lemak dan tingkat kecukupan karbohidrat.