Agresi adalah perilaku negatif berupa verbal ataupun fisik yang bertujuan untuk melukai orang lain dan sekitarnya. Sedangkan regulasi emosi adalah suatu proses yang dilakukan guna untuk mengendalikan atau menyalurkan emosinya, apabila seseorang memiliki regulasi emosi yang rendah maka akan membuat pikiran menjadi negatif ketika menghadapi sesuatu dan memungkinkan munculnya perilaku agresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan agresi pada remaja yang mengalami abusive relationship. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 17-22 tahun, memiliki pengalaman atau yang sedang menjalani hubungan yang tidak baik (abusive relationship), berjumlah 141 orang (laki-laki = 55 orang, dan perempuan = 86 orang). Pengambilan data menggunakan purposive sampling dengan alat ukur berupa skala Difficulties in Emotion Regulation Scale-16 (DERS-16) untuk mengukur regulasi emosi dan skala The Aggression Questionnaire untuk mengukur agresi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner google form, diuji menggunakan teknik correlation melalui IBM SPSS Statistic versi 21, nilai korelasinya antara regulasi emosi dan agresi melalui pearson correlation sebesar -0,691. Dengan hasil korelasi tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang negatif signifikan antara regulasi emosi dan agresi. Apabila tingkat regulasi emosi rendah maka tingkat agresi meningkat.