Ada beberapa etiologi yang berkaitan dengan kejadian obesitas, salah satunya konsumsi minuman berpemanis. Di Indonesia diketahui prevalensi usia 15 ? 19 tahun (56,4%) dan usia 20 ? 24 tahun (56,4%) memiliki kebiasaan konsumsi minuman berpemanis ≥1 kali per hari. Lingkungan obesogenik adalah kondisi yang mempengaruhi kecenderungan individu atau populasi untuk menjadi obese dengan mendorong suatu individu atau populasi mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan membentuk pola hidup yang sedenter. Di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, diketahui mahasiswa memiliki frekuensi konsumsi minuman berpemanis yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lingkungan obesogenik dalam menentukan konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sampel yang akan diambil adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka sebanyak 130 orang dengan metode Purposive Sampling. Variabel yang diteliti adalah variabel dependen konsumsi minuman berpemanis dan variabel independent penggunaan food delivery, aksesibilitas, uang saku, pengarun teman, dan pengaruh marketing. Sedangkan jarak akan diukur menggunakan Google Maps. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aksesibilitas, penggunaan food delivery, uang saku, pengaruh teman dan pengaruh marketing dengan perilaku konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.