Abstrak
Gizi Lebih adalah kondisi tubuh dimana terdapat penumpukan lemak yang berlebih. Gizi Lebih bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Remaja merupakan kelompok usia yang berisiko mengalami gizi lebih, karena usia remaja merupakan usia rentan gizi yang berada pada rentan usia pertumbuhan fisik, perubahan gaya hidup dan pola makan yang membuat remaja memerlukan zat gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMAN 3 Tambun Selatan tahun 2023. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian gizi lebih pada remaja dan variabel independennya adalah aktivitas fisik, riwayat obesitas, frekuensi makan dan jenis makanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dan desain penelitiannya adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas 11 dan 12 di SMAN 3 Tambun Selatan (18 kelas). Teknik sampling yang digunakan adalah stratified proporsional random sampling pada 168 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian gizi lebih pada responden sebesar 23.8%. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada remaja, yaitu aktivitas fisik [p-value=0,045, OR=7.654, CI (0.996-58.825)], riwayat obesitas [p-value=0.003, OR=3.267, CI (1.555-6.864)] dan jenis makanan [p-value=0.031, OR=2.829, CI (1.161-6.892)]. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik, riwayat obesitas dan jenis makanan memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas pada remaja.