Abstrak
Pada wilayah DKI Jakarta sedikitnya sejumlah 29,1% penduduknya merupakan perokok dengan rata-rata sebanyak 10,4 batang setiap harinya. Selain itu pada wilayah kecamatan Pasar Rebo diketahui bahwa lingkungan fisiknya terdiri atas lingkungan yang cukup padat penduduk. Pada wilayah tersebut sering kali juga terjadi banjir sehingga kepadatan dan banjir yang terjadi tersebut yang mendorong terjadinya ISPA pada wilayah tersebut. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan lingkungan fisik rumah terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada balita di Wilayah Puskesmas Pasar Rebo Tahun 2023. Variabel pada penelitian ini yaitu kebiasaan merokok, luas ventilasi, pencahayaan rumah, jenis lantai, kelembaban, dan kepadatan penghuni. Dalam penelitian ini dipergunakan metode Pendekatan Kuantitatif crossectional yang dilaksanakan di Puskesmas Wilayah Kerja Pasar Rebo Jakarta pada bulan November- Desember 2022 Ditetapkan populasi penelitian ini yakni Balita yang terkena ISPA pada Puskesmas Wilayah Pasar Rebo tahun 2021. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 80 orang yang dipilih secara acak menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuisioner sebagai instrumen penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05. Hasil univariat kategori terbanyak menunjukkan bahwa yang memiliki hubungan terhadap kejadian ISPA adalah kelembaban 71,3% , ventilasi 31,3%, Kepadatan hunian dengan 63,7% kebiasaan merokok 46,3%. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu pencahayaan dan jenis lantai Disarankan kepada tenaga Kesehatan melakukan Upaya promosi Kesehatan untuk meningkatkan lingkungan rumah yang baik.