Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berkembang pada jaringan di dekat payudara. Kanker payudara tidak hanya menyerang wanita dewasa namun remaja juga dapat terkena kanker payudara. Dalam kasus kanker payudara yang tinggi di Indonesia perlu mewaspadai dengan cara melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini melalui metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 15 Jakarta. Jenis penelitan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswi SMA Negeri 15 berjumlah 227 siswi. Teknik sampling yang digunakan yaitu proportionate stratiefied random sampling dengan jumlah sampel 120 remaja putri dengan kriteria remaja yang sudah mengalami menstruasi dan bersedia menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil univariat menunjukkan bahwa remajayang tidak pernah melakukan SADARI (68.3%), pengetahuan baik (72%), sikap positif (66%), tidak memiliki riwayat kanker keluarga (94.2%), pernah terpapar informasi (60%), memiliki dukungan teman sebaya (60%), dan tidak memiliki peran ibu (53%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku SADARI dengan sikap (P=0.000), keterpaparan informasi (P=0.022) dan peran ibu (P=0.032). Hasil uji regresi logistik faktor yang paling dominan yaitu sikap dengan nilai OR 15.502 artinya remaja yang memiliki sikap positif berpeluang 15 kali untuk melakukan SADARI daripada remaja yang memiliki sikap negatif. Diharapkan agar siswi dapat berperan aktif untuk mencari informasi terkait SADARI untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat melakukan SADARI dengan benar dan teratur.