Pandemi COVID-19 menuntut banyak perubahan termasuk penerapan sistem pembelajaran secara daring (online learning). Situasi ini menambah tekanan sehingga meningkatkan terjadinya academic burnout. Academic burnout yaitu perasaan lelah yang dialami oleh individu ketika menghadapi berbagai macam tuntutan yang berlebihan, memiliki sikap tidak tertarik terhadap tugas yang diberikan dalam perkuliahan, dan memiliki perasaan bahwa dirinya tidak kompeten sebagai mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk melihat pengaruh kepribadian hardiness terhadap academic burnout pada mahasiswa yang menjalani pembelajaran online di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini melibatkan sebanyak 150 responden mahasiswa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta yang sedang menjalani atau pernah menjalani pembelajaran online di masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Adapun skala yang digunakan untuk mengukur variabel kepribadian hardiness adalah Dispositional Resilience Scale (DRS-15) dikembangkan oleh Hystad et.al (2010) (α = ,833), dan variabel academic burnout diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) oleh Schaufeli et.al (2002) (α = ,934). Berdasarkan penelitian, dengan teknik analisa simple linear regression diperoleh r²=0,034 dengan taraf signifikansi 0,023 (P<0,05) yang menunjukkan bahwa kontribusi kepribadian hardiness terhadap academic burnout terdapat 3,4% dan 96,6% kontribusi variabel lain yang tidak diketahui oleh peneliti. Implikasi penelitian ini adalah kepribadian hardiness dapat memperkecil stres seseorang dan menurunkan resiko terjadinya academic burnout.