Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji adakah pengaruhkecerdasan emosional terhadap penyesuaian diri pada siswa SMAN 1 Cikarang Barat. Adanya kecerdasan emosional diduga mampu memengaruhi proses penyesuaian diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Responden dalampenelitian ini adalah siswa? siswi SMAN 1 Cikarang Barat dengan rentang usia 16-17 tahun yang sudah menjalani proses pembelajaran secara daring atau pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era new normal sebanyak 178 responden dengan penyebaran kuesioner melalui online. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Meta-Mood (TMMS- 23) versi Basque dari TMMS-23 yang dikemukakan oleh Salovey & Mayer (1995) yang berjumlah berjumlah 23 item untuk mengukur kecerdasan emosional dan skala Adolescent Social Self-Efficacy Scale (S-EFF) yang dikemukakan oleh Wheeler & Ladd (1982) yang berjumlah 25 item untuk mengukur penyesuaian diri pada siswa SMA. Hasil analisis data menunjukkan nilai koefisien R sebesar .409 dan R squaresebesar .167 dengan nilai sig .000 yang berarti variabel kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel penyesuaian diri. Artinya penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusivariabel kecerdasan emosional terhadap penyesuaian diri sebesar 16,7% dan sisanya yaitu 83,3% dipengaruhi variabel lain.