Bullying merupakan suatu masalah negatif secara sosial di kalangan remaja. Remaja yang mengalaminya akan menyebabkan perasaan tidak puas serta tidak bahagia di dalam kehidupannya sehingga berpengaruh pada subjective well being remaja. Memiliki sikap belas kasih terhadap diri sendiri bisa menjadi awal dalam mengatasi segala emosi negatif yang dirasakan, sikap belas kasih disebut self compassion. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara self compassion terhadap subjective well being pada remaja korban bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan dua skala untuk mengukur variable yang digunakan oleh peneliti, self compassion scale (SCS) untuk mengukur self compassion dan untuk mengukur subjective well being terdapat 2 skala yang digunakan yaitu satisfaction with life scale (SWLS) untuk mengukur aspek kognitif dan scale of positive and negative experience (SPANE) untuk mengukur aspek afektif dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden sebanyak 107 orang (41 laki-laki dan 66 perempuan) yang berusia 18-22 tahun di Jabodetabek. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa self compassion tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being dengan koefisien R = 0.118 dan R square sebesar 0.014 (p<0.05), berarti self compassion tidak memiliki hubungan dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap subjective well-being. Pengambilan data melalui google form dan dianalisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).