OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S08-22065
Judul : Hubungan Ekspresi Emosi Terhadap Kepuasan Perkawinan
Pengarang : SASKIA KHAIRUNISSA
Penerbit dan Distribusi : FPSIKO
Subjek : ekspresi emosi, kepuasan perkawinan
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S08-22065 S08-22065 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77129
 Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspresi emosi yang terbagi menjadi dua dimensi antara; ekspresi emosi positif dan ekspresi emosi negatif, terhadap kepuasan perkawinan terutama pada pasangan menikah di Indonesia. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Sample pada penelitian ini berjumlah 150 subjek (75 laki-laki dan 75 perempuan) dengan rerata usia 33,66 tahun, dan rerata usia perkawinan 8-9 tahun. Alat ukur kepuasan perkawinan pada penelitian ini menggunakan ENRICH Marital Satisfaction (EMS) yang dikembangkan oleh Fowers dan Olson (1993) dengan 15 item pernyataan dengan nilai realibilitas sebesar 0.893. Sementara itu, alat ukur ekspresi emosi menggunakan Self-Expressiveness Family Questionnaire (SEFQ) yang dikembangkan oleh Halberstadt (1995) dengan 40 item pernyataan dan dua dimensi, yaitu; ekspresi positive dan ekspresi negatif dengan nilai realibilitas sebesar 0.915. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil analisa menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara ekspresi emosi positif dengan kepuasan perkawinan p(r= 0,318; p.value = 0,000 < 0,005). Selain itu juga ditemukan bahwa ekspresi emosi negatif berhubungan secara signifikan dan negatif terhadap kepuasan perkawinan (r= -0,358; p.value = 0,000 < 0,005). Sehingga dapat diartikan bahwa pengekspresian emosi yang positif pada pasangan menikah akan memberikan nilai tinggi atau meningkatnya kepuasan perkawinan. Serta, pengekspresian emosi negatif pada pasangan menikah di Indonesia akan memberikan nilai rendah atau menurunnya kepuasan perkawinan, dan sebaliknya.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox