Guncangan karir yang dirasakan karyawan akibat adanya pandemi tidak terhindari, terlebih lagi karyawan kontrak yang merasa tidak aman dengan posisinya, memiliki masa kerja yang lebih singkat dan penghasilan lebih sedikit dibandingkan karyawan tetap sehingga membuat karyawan kontrak terus bekerja dan adanya tuntutan kinerja yang harus baik. Persaingan yang semakin ketat, tuntutan yang semakin bertambah dan beban semakin menumpuk yang membuat faktor stres yang tidak bisa dihindari. Di saat stres dengan beban yang semakin menumpuk, karyawan juga merasakan emosi yang sulit dikendalikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap stres kerja karyawan kontrak di perusahaan swasta pada masa pandemi COVID-19. Responden penelitian ini berjumlah 205 karyawan swasta di perusahaan swasta JABODETABEK. Pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu purposive sampling. Data yang diambil menggunakan skala Cognitive Emotion Regulation Questionnaire (CERQ) yang sudah diadaptasi dalam bahasa Indonesia (α = .868). Sedangkan stres kerja menggunakan skala Job Stress Scale (JSS) (α = .829). Metode analisis data yang digunakan adalah Regression diperoleh r² = 0,134 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,01) yang menunjukan kontribusi regulasi emosi terhadap stres kerja sebesar 13,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi memiliki pengaruh terhadap stres kerja serta penelitian ini memperkuat penelitian yang telah dilakukan oleh Jung et al., (2020) bahwa cara menangani stres yang efektif yang dapat digunakan di tempat kerja adalah regulasi emosi