Gaya berpacaran yang sering berdua-duaan, saling berpegangan tangan, dan berpelukan merupakan kegiatan beresiko yang bisa mengarah pada perilaku permisif berpacaran siwa-siswi Di SMK Jakarta Wisata 1 didapatkan hasil bahwa terdapat 50% remaja yang masih melakukan perilaku permisif berpacaran, contohnya seperti berciuman, berpelukkan dan berpegangan tangan. Maka dari itu terdapat masalah yang ditimbulkan dari perilaku adalah penyakit menular seksual, infeksi menular seksual, HIV/AIDS dan kehamilan tidak diinginkan. Tujuan dari penelitian ini ada untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku permisif pacaran pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2021. Jenis penelitian saat ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah populasi yang di ambil adalah sebanyak 85 responden yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan Gforms dan lembar kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (pvalue = 0,040), sikap (pvalue = 0,161), peran teman sebaya (pvalue = 0,001), peran orang tua (pvalue = 0,000) dan paparan media sosial (pvalue = 0,032) . Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberikan saran agar orang tua lebih bisa mengawasi anak mereka lagi dalam memberikan informasi tentang perilaku pacaran, memberikan pengetahuan yang baik, memberi tahu bahwa melakukan perilaku seksual tidak boleh dilakukan sebelum menikah, dan lebih bisa untuk memantau setiap media sosial yang dilakukan remaja.