Status gizi lebih merupakan salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian bagi orang dewasa dan pra-lansia karena angka kejadiannya semakin meningkat setiap tahun. Adapun kejadian kegemukan ini jika dibiarkan dalam waktu lama maka akan menyebabkan penyakit degenetarif seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke, PJK, bahkan dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya perbedaan pengetahuan, sikap gizi, aktivitas fisik, asupan energi, karbohidrat, dan lemak pada civitas akademik (guru dan karyawan) dengan status gizi lebih dan normal yang bertempat di SMPN 55, 65, 129, dan 152 Jakarta menggunakan uji Mann Whitney. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain case-control. Data yang diambil yaitu karakteristik responden, pengetahuan, sikap gizi menggunakan kuesioner, aktivitas fisik menggunakan recall physical activity level (PAL) 2 x 24 jam tidak berturut- turut, serta asupan energi, karbohidrat,dan lemak menggunakan food recall 2 x 24 jam tidak berturut-turut. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dan purposive random sampling dengan screening usia 22 ? 49 tahun, mengalami kegemukan dan tidak kegemukan, dan merupakan civitas akademik dengan total sampel sebanyak 90 responden. Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi (p-value = 0,590) dan sikap gizi (p-value = 0,893), namun terdapat perbedaan aktivitas fisik (p-value = 0,001), asupan energi (p-value = 0,000), asupan karbohidrat (p-value = 0,000), dan asupan lemak (p-value = 0,000) pada civitas akademik dengan status gizi berlebih dan normal.