Idealnya menstruasi dalam satu waktu siklus yaitu 21--35 hari, apabila terjadi <21 dan >35 hari, terjadinya nyeri saat menstruasi, hingga tidak terjadinya menstruasi maka terjadi gangguan menstruasi. Gangguan pada menstruasi menandakan sesuatu terjadi pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan menstruasi pada siswi SMAN 12 Kota Depok tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi penelitian ini seluruh siswi SMAN 12 Kota Depok, jumlah sampel sebanyak 168 responden. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Sampling Simple Random Sampling dan pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan menggunakan kuesioner. Variabel dependen penelitian ini adalah gangguan menstruasi, variabel independen yaitu status gizi, stres, aktivitas fisik, asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak. Uji statistik yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil univariat diperoleh sebanyak (91,4%) responden mengalami gangguan menstruasi, (27,9%) status gizi tidak normal, (62,9%) mengalami stres, (76,4%) aktivitas tinggi, (90%) asupan karbohidrat tidak baik, (39,3%) asupan protein tidak baik, (45,7%) asupan lemak tidak baik. Hasil uji chi-square menyatakan ada hubungan signifikan, yaitu stres (Pvalue 0,009), dan aktivitas fisik (Pvalue 0,035), sedangkan yang tidak ada hubungan signifikan yaitu status gizi (Pvalue 1,000), asupan karbohidrat (Pvalue 0,610), asupan protein (Pvalue 1,000), xii dan asupan lemak (Pvalue 0,229). Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa faktor ? faktor yang berhubungan dengan gangguan menstruasi pada siswi SMAN 12 Kota Depok yaitu variabel stres dan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan sekolah memberikan edukasi berupa animasi, atau poster kepada siswi untuk mencegah terjadinya gangguan menstruasi.