ASI eksklusif merupakan pemberian ASI (Air Susu Ibu) selama 6 bulan pertama tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Salah satu faktor tidak langsung yang dapat memengaruhi cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan adalah rendahnya pengetahuan dan sikap ibu. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif berisiko lebih besar terhadap kejadian diare dan meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB) akibat malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik pemberian ASI eksklusif pada baduta usia 6 - 24 bulan di Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dengan non probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 70 ibu yang memiliki baduta berusia 6 - 24 bulan di Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu. Data pengetahuan, sikap dan praktik pemberian ASI eksklusif diperoleh dari metode wawancara dengan menggunakkan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan 82,9% ibu tidak memberikan ASI eksklusif, 81,3% ibu memiliki pengetahuan kurang terkait ASI eksklusif (p-value = 0,581) dan 86,4% ibu memiliki sikap negatif terhadap ASI eksklusif (p-value = 0,086). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pemberian ASI eksklusif pada baduta usia 6 - 24 bulan di Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu.