OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-22141e
Judul : Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMKN 1 Cikulur Kabupaten Lebak
Pengarang : Riska Kurniasari
Penerbit dan Distribusi : --- Pilih Fakultas / Unit ---
Subjek : ANEMIA
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-22141e S05-22141e TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76719
 Abstrak
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari angka normal (12 g/dl). Remaja merupakan kelompok yang beresiko terkena anemia terutama remaja putri. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Di SMKN 1 Cikulur Kabupaten Lebak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian yaitu 76 remaja putri di SMKN 1 Cikulur dengan menggunakan uji Chi Square. Pengambilan data sekunder berupa jumlah remaja putri di SMKN 1 Cikulur, sedangkan data primer diambil dengan melakukan pengukuran kadar Hb, wawancara recall 24 jam untuk mengetahui asupan zat besi dan protein dari makanan, pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi (IMT/U) dan kuesioner untuk mengetahui kepatuhan minum tablet tambah darah remaja putri. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden berusia 17 tahun (28,9%). Sebanyak 18,4% remaja putri di SMKN 1 Cikulur mengalami anemia. Asupan zat besi (96,1%), protein (89,5%), dan vitamin C (97,4%) masuk dalam kategori kurang. Kepatuhan minum tablet tambah darah berada pada kategori kurang baik (71,1%), status gizi remaja putri berada pada kategori baik (82,9%). Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan zat besi (p-value 1,000), asupan protein (p-value 0,653) dan status gizi (p-value 0,697) dengan kejadian anemia. Terdapat hubungan yang bersifat protektif atau hubungan terbalik antara asupan vitamin C (p-value 0,032) dengan kejadian anemia dan terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan minum tablet tambah darah (p-value 0,007) dengan kejadian anemia.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox