Status gizi balita merupakan salah satu indikator kualitas sumber daya manusia yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Masalah gizi kurang dan buruk di Wilayah Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang termasuk Desa Pasanggrahan sampai saat ini masih belum bisa diatasi. Laporan dari Pemantauan Status Gizi (PSG) Puskesmas Munjul sampai dengan bulan Mei tahun 2020 bahwa kasus gizi kurang 13,79% dan gizi buruk 1,72% dari total 116 balita yang ditimbang, sedangkan kasus gizi di Desa Pasanggrahan Kecamatan Munjul dari 10 Balita dilakukan observasi berat badan menurut umur (BB/U) diperoleh data 40% balita mengalami gizi kurang dan 60% balita dengan gizi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi balita di wilayah Desa Pasanggrahan Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Posyandu Desa Pasanggrahan sebanyak151 balita. Sampel penelitian sebanyak 66 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, yang diolah dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita berdasarkan BB/U yaitu gizi buruk 3%, gizi kurang 45,5%, gizi baik 42,4% dan gizi lebih 9,1%, berdasarkan TB/U yaitu tinggi 28,8%, normal 47%, pendek 21,2%, sangat pendek 3% dan berdasarkan BB/TB yaitu gemuk 9,1%, normal 42,4%, kurus 45,5% dan sangat kurus 3%. Sebagian besar balita berumur 12-24 bulan (53%), berjenis kelamin laki-laki (59,1%) dan pendidikan orang tua rendah yaitu SMP (37,9%). Disarankan untuk orang tua balita khususnya ibu agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan anak serta mengikuti penyuluhan tentang gizi pada saat kegiatan PKK dan posyandu.